JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (Persero) mencatatkan pertumbuhan signifikan dalam sektor angkutan barang pada kuartal pertama tahun 2025. Sepanjang periode Januari hingga Maret 2025, KAI berhasil mengangkut 16.072.802 ton barang (data unaudited), mencerminkan kenaikan sebesar 3 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yang mencapai 15.614.559 ton.
Peningkatan ini mencerminkan peran strategis KAI dalam memperkuat rantai pasok logistik nasional, khususnya dalam mendistribusikan komoditas penting seperti batu bara, pupuk, dan barang retail, yang menjadi tulang punggung sektor energi, pertanian, hingga konsumsi masyarakat.
Batu Bara Masih Mendominasi: 82,75% dari Total Volume
Komoditas batu bara tetap menjadi kontributor utama dalam angkutan barang KAI. Selama kuartal I-2025, volume angkutan batu bara mencapai 13.299.409 ton, atau setara dengan 82,75 persen dari total volume barang yang diangkut KAI. Jumlah ini meningkat 8 persen dibandingkan kuartal pertama 2024, yang mencatatkan 12.362.860 ton.
Menurut Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, distribusi batu bara ini mayoritas dipusatkan di wilayah Sumatera bagian selatan, dengan tujuan utama untuk memasok Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang menjadi bagian dari sistem kelistrikan nasional.
“Komoditas batu bara masih mendominasi dengan total angkutan mencapai 13.299.409 ton atau 82,75% dari total volume barang yang diangkut. Sebagian besar distribusi batu bara ini dipusatkan di wilayah Sumatera bagian selatan, guna memenuhi kebutuhan bahan bakar PLTU yang menopang sistem kelistrikan nasional,” ujar Anne Purba.
Ia menambahkan bahwa kinerja positif ini menunjukkan efisiensi dan keandalan moda transportasi kereta api dalam menunjang distribusi energi nasional.
Angkutan Barang Retail Tumbuh 13 Persen
Selain batu bara, KAI juga mencatat pertumbuhan menggembirakan pada sektor barang retail. Selama Januari hingga Maret 2025, volume barang retail yang diangkut mencapai 59.362 ton, meningkat 13 persen dari tahun sebelumnya yang hanya 52.712 ton.
Pertumbuhan ini dinilai selaras dengan meningkatnya minat pelaku usaha menggunakan layanan logistik kereta api yang dinilai efisien, tepat waktu, dan memiliki jangkauan yang luas hingga ke berbagai daerah di Indonesia.
“Tren kenaikan angkutan barang retail mencerminkan kepercayaan pelaku usaha terhadap layanan logistik KAI. Kami akan terus memperkuat konektivitas jaringan untuk mendukung efisiensi distribusi komoditas konsumsi masyarakat,” jelas Anne.
Lonjakan Drastis pada Angkutan Pupuk: Naik 138 Persen
Kinerja luar biasa juga dicatat pada sektor angkutan pupuk, yang mengalami lonjakan hingga 138 persen. Volume angkutan pupuk pada kuartal I-2025 tercatat mencapai 6.780 ton, melonjak dari hanya 2.845 ton pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Menurut Anne Purba, peningkatan signifikan ini tak lepas dari kebijakan strategis KAI yang memperluas jadwal perjalanan KA Pupuk, serta meningkatnya permintaan akan distribusi pupuk ke wilayah-wilayah pertanian di Indonesia.
“Peningkatan ini sejalan dengan tren kenaikan perjalanan KA Pupuk dan menunjukkan kontribusi KAI dalam memperkuat sistem distribusi sarana pertanian nasional,” ungkapnya.
Distribusi pupuk yang lebih merata diharapkan bisa mendukung ketersediaan dan stabilitas harga bahan pertanian, terutama menjelang musim tanam.
Kontribusi KAI dalam Rantai Logistik Nasional
Secara keseluruhan, pertumbuhan angkutan barang KAI di kuartal pertama 2025 menunjukkan keberhasilan transformasi KAI dalam menjadikan kereta api sebagai moda logistik andalan. Tak hanya cepat dan aman, pengangkutan menggunakan kereta api juga dikenal ramah lingkungan serta efisien dalam hal biaya operasional.
KAI menyatakan komitmennya untuk terus memperluas layanan angkutan barang ke berbagai sektor, termasuk produk agribisnis, barang industri, dan komoditas strategis nasional lainnya.
Strategi KAI Tingkatkan Kinerja Angkutan Barang
Dalam beberapa tahun terakhir, KAI memang gencar melakukan inovasi untuk meningkatkan performa layanan angkutan barang. Beberapa langkah strategis yang dilakukan antara lain:
-Modernisasi armada kereta barang dan sistem monitoring digital,
-Peningkatan kapasitas jalur dan terminal logistik di sejumlah daerah,
-Pengembangan skema logistik multimoda yang mengintegrasikan kereta api dengan truk dan kapal laut,
-Optimalisasi layanan logistik berbasis digital untuk pelacakan dan manajemen pengiriman.
Langkah-langkah ini diharapkan akan semakin meningkatkan daya saing logistik Indonesia, terutama dalam menghadapi tantangan global dan integrasi rantai pasok internasional.
Target dan Harapan KAI ke Depan
Melihat capaian positif di kuartal pertama 2025, KAI menargetkan pertumbuhan angkutan barang yang lebih agresif di kuartal-kuartal berikutnya. Optimalisasi rute logistik, kerja sama dengan pelaku industri dan pemerintah daerah, serta pengembangan infrastruktur penunjang akan terus diprioritaskan.
“Kami berharap tren positif ini dapat terus berlanjut hingga akhir tahun 2025. Fokus kami adalah menjadi tulang punggung distribusi barang nasional yang andal dan efisien,” tutup Anne Purba.
Kereta Api Semakin Strategis untuk Logistik Nasional
Pertumbuhan angkutan barang KAI di kuartal I-2025 mencerminkan peran penting transportasi rel dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan keberlanjutan industri nasional. Dominasi batu bara sebagai komoditas utama diikuti oleh kenaikan signifikan pada angkutan pupuk dan barang retail menunjukkan bahwa KAI semakin dipercaya oleh berbagai sektor sebagai solusi logistik yang efisien dan terintegrasi.
Dengan strategi penguatan layanan dan perluasan jaringan, KAI diyakini akan terus berkontribusi besar dalam mendorong efisiensi biaya logistik nasional dan mendukung ketahanan ekonomi Indonesia.