JAKARTA - Honda Motor Company tengah bersiap membuat lompatan besar dalam dunia otomotif roda dua melalui pengembangan teknologi Advanced Riding Assistance Systems (ARAS), sebuah sistem bantuan berkendara canggih yang diyakini akan menjadi standar baru untuk keselamatan dan kenyamanan berkendara di masa depan.
Teknologi ini pada dasarnya merupakan adaptasi dari Advanced Driver Assistance Systems (ADAS) yang selama ini banyak digunakan pada mobil modern. Namun, ARAS dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan sepeda motor yang memiliki tantangan berbeda dari sisi kestabilan, visibilitas, dan manuverabilitas.
Mengutip laporan dari Motorcycle News (MCN), sistem ARAS tengah dikembangkan oleh Hitachi Astemo, perusahaan teknologi otomotif yang merupakan hasil kolaborasi antara Honda dan Hitachi. Hitachi Astemo dikenal sebagai produsen besar yang menaungi merek komponen unggulan seperti Showa (suspensi), Nissin (rem), dan Keihin (sistem injeksi).
“ARAS merupakan bentuk evolusi sistem keamanan aktif yang akan mengubah cara pengendara berinteraksi dengan motornya. Tujuannya adalah menciptakan pengalaman berkendara yang lebih aman dan adaptif terhadap kondisi jalan,” tulis MCN.
Teknologi Kamera Stereo, Bukan Radar
Salah satu keunggulan utama dari sistem ARAS adalah penggunaan kamera stereo sebagai sensor utama. Kamera stereo ini mampu membaca tidak hanya jarak ke kendaraan di depan, tetapi juga mendeteksi kondisi permukaan jalan, seperti tekstur bergelombang, basah, hingga marka jalan yang biasanya sulit dikenali oleh sistem radar konvensional.
Kemampuan ini memungkinkan sistem untuk mengirimkan data secara real time ke sejumlah komponen penting seperti suspensi semi-aktif, sistem kontrol traksi, ABS, hingga pengaturan karakter mesin. Dengan demikian, motor akan secara otomatis menyesuaikan responsnya sebelum melewati rintangan atau perubahan kondisi jalan, memberikan pengendara kenyamanan dan perlindungan maksimal.
“Berbeda dengan radar, kamera stereo memiliki keunggulan dalam mengenali warna lampu rem, sinyal lalu lintas, dan mampu membedakan objek secara visual. Ini membuat respons sistem menjadi lebih akurat dan kontekstual,” tulis MCN lagi dalam ulasannya.
Fitur Keselamatan Aktif Seperti Mobil Modern
Honda tidak main-main dalam menyematkan fitur-fitur keselamatan aktif pada ARAS. Beberapa teknologi unggulan yang dikembangkan di antaranya:
-Forward Collision Warning (FCW): Memberikan peringatan dini jika sistem mendeteksi potensi tabrakan dari depan.
-Emergency Stop Assistance (ESA): Membantu pengendara untuk mengurangi kecepatan secara otomatis jika pengendara tidak merespons situasi berbahaya.
-Automatic Emergency Braking (AEB): Mampu melakukan pengereman otomatis untuk menghindari atau mengurangi dampak benturan.
Teknologi semacam ini sebelumnya lebih umum ditemukan pada mobil, namun penerapannya di dunia roda dua merupakan inovasi besar yang memerlukan tingkat akurasi dan kecepatan eksekusi yang sangat tinggi.
“Penerapan AEB dan ESA pada sepeda motor adalah tantangan teknologi yang kompleks, tetapi potensinya dalam menyelamatkan nyawa sangat besar,” ujar seorang analis otomotif Jepang yang dikutip dalam laporan MCN.
Uji Coba Berhasil di Honda Africa Twin
Sebagai langkah awal, Honda telah menguji coba teknologi ARAS ini pada model Honda Africa Twin, salah satu motor petualangan andalan mereka yang populer di berbagai belahan dunia. Hasilnya, fitur-fitur seperti suspensi semi-aktif dari Showa mampu beradaptasi dengan perubahan permukaan jalan secara real time, menjadikan pengendaraan lebih mulus dan stabil.
Dalam uji coba tersebut, kamera stereo berhasil mendeteksi genangan air, pasir, hingga jalan rusak, dan secara otomatis mengatur kompresi dan rebound suspensi untuk mengurangi getaran dan menjaga traksi roda. Hal ini juga berdampak pada peningkatan efisiensi pengereman dan pengendalian saat menikung.
“Suspensi semi-aktif yang digerakkan oleh data dari kamera ini benar-benar mengubah cara motor merespons jalan. Ini adalah bentuk awal dari motor yang bisa ‘melihat’ dan ‘bereaksi’ sebelum pengendara menyadari,” tulis MCN.
Masa Depan Sepeda Motor yang Lebih Aman
Langkah Honda ini mencerminkan arah baru industri roda dua, yang tidak hanya fokus pada performa dan desain, tetapi juga pada keselamatan dan kecerdasan sistem kendaraan. Jika pengembangan ARAS berhasil diluncurkan secara massal, bukan tidak mungkin teknologi ini akan menjadi fitur standar di seluruh lini motor Honda di masa depan.
Beberapa sumber internal menyebutkan bahwa Honda menargetkan sistem ARAS ini untuk hadir secara komersial dalam kurun waktu 2 hingga 3 tahun ke depan, dimulai dari model-model premium sebelum akhirnya menyasar kelas menengah dan entry level.
“Kami melihat ARAS sebagai investasi jangka panjang untuk meningkatkan keselamatan pengguna motor di seluruh dunia. Dengan teknologi ini, kami berharap angka kecelakaan lalu lintas dapat ditekan secara signifikan,” ungkap salah satu eksekutif teknis dari Hitachi Astemo dalam laporan MCN.
Tantangan dan Persaingan
Meski menjanjikan, pengembangan ARAS juga menghadapi sejumlah tantangan, terutama dari segi regulasi, harga, dan kesiapan infrastruktur jalan di berbagai negara. Untuk menghadirkan sistem ini secara luas, Honda perlu memastikan kompatibilitas sistem terhadap berbagai kondisi jalan dan memastikan biaya produksi tetap kompetitif.
Di sisi lain, beberapa kompetitor seperti BMW Motorrad, Yamaha, dan Ducati juga telah mengembangkan sistem serupa dengan basis radar. Namun pendekatan Honda melalui kamera stereo dinilai sebagai strategi diferensiasi yang inovatif.
“Jika Honda sukses dengan kamera stereo-nya, maka ini bisa menjadi standar baru dalam industri sepeda motor global,” tutur pengamat otomotif dari EICMA Milan, Alessandro Russo.
Dengan pengembangan Advanced Riding Assistance Systems (ARAS), Honda memperlihatkan komitmen nyata untuk menjadikan sepeda motor tidak hanya alat transportasi cepat, tetapi juga aman dan cerdas. Melalui inovasi teknologi, sistem kamera stereo, dan integrasi fitur keselamatan aktif, Honda sekali lagi membuktikan posisinya sebagai pelopor dalam inovasi roda dua global.
Langkah ini tidak hanya akan mengubah cara kita berkendara, tetapi juga membawa industri otomotif roda dua ke era baru yang lebih aman, adaptif, dan berorientasi pada pengguna.